LONDON – Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Lord Cameron mengatakan larangan Inggris menjual senjata ke Israel hanya akan memperkuat Hamas di perang Gaza.
Dikutip BBC, dia mengatakan meskipun ia tidak akan mendukung serangan darat besar-besaran di kota Rafah di Gaza, namun Inggris tidak akan meniru rencana Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan sejumlah penjualan senjata.
Dia mengatakan Inggris hanya memasok 1% senjata Israel dan memperingatkan Israel harus berbuat lebih banyak untuk melindungi warga sipil dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk.
Berbicara pada Minggu (12/5/2024) dengan Laura Kuenssberg, Lord Cameron mengatakan dia tidak akan mendukung serangan skala penuh di Rafah sampai dia melihat rencana Israel untuk melindungi masyarakat.
Namun dia berargumen bahwa AS, yang disebutnya sebagai pemasok persenjataan negara dalam jumlah besar, berada dalam posisi yang sangat berbeda dengan Inggris.
Pemerintah Inggris tidak secara langsung menjual senjata ke Israel namun memberikan lisensi kepada perusahaan senjata berdasarkan nasihat hukum. Sebaliknya, AS menggunakan kesepakatan antar pemerintah yang tidak terlalu ketat untuk menjual senjata.
Lord Cameron mengatakan terakhir kali dia didesak untuk mengakhiri penjualan senjata ke Israel, ketika tiga warga Inggris tewas dalam serangan udara terhadap pekerja bantuan di Gaza, beberapa hari kemudian terjadi serangan brutal oleh Iran terhadap Israel.