Mengenal Ratu Shima, Ratu Cantik Penguasa Kerajaan Kalingga yang Potong Kaki Anaknya

Tim Okezone, Jurnalis
Selasa 14 Mei 2024 13:05 WIB
Ilustrasi Ratu Shima (Foto: Ilustrasi/Youtube/Wongcurahjati)
Share :

JAKARTA - Ratu Shima menurut catatan sejarah merupakan ratu yang pertama di tanah Jawa. Ia sosok pemimpin Kerajaan Kalingga. Kendati dirinya, tidak lahir atau berasal dari Jawa.

Para sejarawan sepakat Ratu Shima dikenal juga sebagai Sihma atau Sima, adalah putri seorang pendeta dari wilayah Kerajaan Melayu Sribuja. Dalam buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" karya Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad, disebutkan bahwa Ratu Shima lahir di sekitar wilayah Sungai Musi di Banyuasin pada tahun 611.

Ratu Shima bukan berasal dari kalangan bangsawan atau keturunan raja, melainkan putri seorang Brahmana, seorang pendeta yang kini tinggal di wilayah yang kita kenal sebagai Palembang. 

Namun, ada beberapa pendapat lain tentang asal-usul Ratu Shima. Ada yang mengatakan dia adalah putri Hyang Sailendra atau cucu Santanu dari Sriwijaya, sementara pendapat lain menyebutkan bahwa dia adalah putri Depunta Hyang Sri Yayanaga, raja Sriwijaya dan Sempula. Dari berbagai pendapat ini, belum ada kepastian mengenai asal-usul sebenarnya Ratu Shima.

Berdasarkan tempat kelahirannya yang berada di sekitar Sungai Musi, diyakini bahwa Ratu Shima adalah putri seorang pendeta yang tinggal di wilayah Melayu Sribuja (Palembang). Pada usia 16 tahun, tepatnya pada tahun 628, Ratu Shima dilamar oleh Kartikeyasingha, seorang putra raja dari Jawa yang pusat pemerintahannya berada di wilayah Adi Hyang atau Dieng. Kartikeyasingha merupakan keponakan Raja Melayu Sribuja (Palembang).

Setelah menikah dengan Kartikeyasingha, Ratu Shima pindah ke Adi Hyang. Di sini, dia menjadi pemeluk agama Hindu Siwa yang taat. Dari pernikahannya, lahirlah seorang putri bernama Parwati dan seorang putra bernama Narayana atau Iswara.

Parwati kemudian menikah dengan Jalantara atau Rahryang Mandiminyak, putra mahkota dari Kerajaan Galuh purba. Perkawinan ini melahirkan Sannaha, ibu dari Sanjaya. Sementara dari Iswara, lahirlah Dewasinga, ayah dari Sudiwara. Sanjaya dan Sudiwara kemudian menikah dan melahirkan Rakai Panangkaran, raja Mataram Kuno, yang menyatukan kembali garis keturunan Ratu Shima dan Kartikeyasingha.

Ratu Shima naik tahta setelah suaminya, Kartikeyasingha, meninggal pada tahun 674. Karena anak-anaknya, Parwati dan Narayana, masih terlalu muda untuk memerintah, Ratu Shima mengambil alih tahta pada usia 63 tahun. Sebagai seorang janda, Ratu Shima mendapatkan lamaran dari Sri Jayanasa, raja Sriwijaya, yang memiliki tujuan politik.

Namun, lamaran tersebut ditolak oleh Ratu Shima, menyebabkan kekecewaan Sri Jayanasa yang kemudian berencana menyerang Kalingga pada tahun 686.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya