GAZA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kematian seorang staf India pada minggu ini di Gaza disebabkan oleh serangan tank Israel terhadap kendaraannya.
Kolonel Waibhav Kale, mantan perwira militer India, tewas pada Senin (13/5/2024) setelah sebuah kendaraan PBB ditabrak di dekat kota Rafah. Staf lain terluka.
Kematian Kolonel Kale adalah kematian pekerja internasional PBB yang pertama di Gaza sejak dimulainya konflik.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan insiden tersebut sedang ditinjau.
Pada Rabu (15/5/2024), Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan organisasi tersebut yakin bahwa tembakan dari tank Israel mengenai bagian belakang mobil, yang dengan jelas ditandai sebagai kendaraan PBB.
Haq mengatakan badan tersebut ingin mengetahui keadaan di mana serangan itu terjadi dan sedang berdiskusi dengan pihak berwenang Israel.
Dia menambahkan bahwa Departemen Keselamatan dan Keamanan PBB (UNDSS), yang mempekerjakan kedua staf tersebut, telah membentuk panel pencari fakta untuk menyelidiki insiden tersebut.
PBB sebelumnya mengatakan para pekerja sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Eropa dekat Rafah ketika kendaraan mereka ditabrak.
Rekaman yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan kendaraan PBB yang ditandai dengan banyak lubang peluru di luar rumah sakit.
Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa kendaraan tersebut diserang di zona tempur aktif dan pihaknya tidak mengetahui rutenya.
Namun PBB mengatakan kendaraan itu ditandai dengan jelas dan rencana pergerakannya telah diumumkan sebelumnya kepada pihak berwenang Israel.
Kolonel Kale, 46, berasal dari negara bagian Maharashtra di India barat dan bergabung dengan UNDSS di Gaza beberapa minggu sebelum serangan. Ini adalah penempatan pertamanya di wilayah tersebut.
“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia bergabung dengan PBB karena ini merupakan cara terbaik untuk membuat perbedaan,” kata Gilles Michaud, Wakil Sekretaris Jenderal untuk Keselamatan dan Keamanan, dalam sebuah pernyataan.
“Dia mendaftar untuk bekerja demi mendukung orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan; di tempat yang paling berbahaya, di saat krisis yang tak terbayangkan. Ini menunjukkan banyak hal tentang karakternya,” lanjutnya,
(Susi Susanti)