JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 794 kejadian bencana melanda wilayah Indonesia sejak awal tahun hingga 20 Mei 2024. Tercatat, bencana hidrometeorologi basah yakni banjir, banjir bandang, dan tanah longsor mendominasi.
“Rekapitulasi bencana, secara umum kita sudah ada 794 kali bencana hingga 20 Mei. Kalau misalkan kita lihat kalau di Sumatera itu yang paling banyak hingga saat ini ya adalah Sumatera Barat. Sedangkan, di Sulawesi itu ada Sulawesi Selatan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Rabu (22/5/2024).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan, dua provinsi yang mengalami kejadian bencana terbanyak yakni di Sulawesi Selatan dan Sumatra Barat. Bahkan, saat ini dua provinsi ini masih dalam fase tanggap darurat akibat kejadian bencana banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
“Nah, dua-duanya ini provinsi di luar Jawa ini, Sulawesi Selatan dan Sumatera Barat ini saat ini masih dalam fase tanggap darurat ya, Sulawesi Selatan itu tanggap darurat bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa 6 Kabupaten sebenarnya tetapi paling parah di Kabupaten Luwu bahkan hingga hari ini akses jalan yang memang sudah bisa ditempuh tetapi masih terbatas sehingga masih membutuhkan asistensi dan pendampingan dari BNPB,” ujar Aam.
“Kemudian, di luar Jawa satu lagi tuh paling tinggi adalah Sumatera Barat yang saat ini masih kita, Kepala BNPB masih di sini, untuk tanggap darurat bencana lahar hujan dan banjir bandang serta tanah longsor. Jadi cukup kompleks sebenarnya terjadi di 4 Kabupaten Kota di Sumatera Barat,” tambahnya.
Aam menambahkan, kejadian bencana hidrometeorologi basah masih sangat dominan. “Dan di beberapa kondisi seperti yang sedang kita tangani saat ini di Sumatera Barat, ini meskipun kita berbicara lahar, hujan tetapi faktor pemicunya sebenarnya adalah kondisi cuaca, intensitas hujan tinggi yang kemudian membawa material-material vulkanik yang sebelumnya sudah tersimpan di hulu-hulu sungai Marapi,” ujarnya.