KHARKIV – Rusia melancarkan serangan ke supermarket perangkat keras do it yourself (DIY) yang ramai di Kharkiv, Ukraina.
Para pejabat Ukraina pada Minggu (26/5/2024) mengatakan jumlah korban tewas meningkat seiring kota terbesar kedua di negara itu terguncang akibat dua serangan pada hari sebelumnya. Serangan ini menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai puluhan lainnya.
Andriy Kudinov, direktur pusat perbelanjaan pinggiran kota, mengatakan kepada media lokal bahwa toko perkakas itu penuh dengan pembeli yang membeli barang-barang untuk pondok musim panas mereka.
Menteri Dalam Negeri Klymenko mengatakan dibutuhkan waktu 16 jam untuk memadamkan api sepenuhnya di pusat tersebut, yang telah berkobar di area seluas 13.000 meter persegi (15.548 yard persegi).
Tim penyelamat, petugas medis, dan jurnalis kadang-kadang harus segera meninggalkan lokasi serangan di kota tersebut dan berlindung di lapangan, karena takut akan terjadi serangan lagi, seperti yang terjadi dalam beberapa serangan Rusia baru-baru ini.
Dmytro Syrotenko, seorang pegawai pusat DIY berusia 26 tahun, menggambarkan adegan panik.
"Saya berada di tempat kerja. Saya mendengar hantaman pertama dan bersama rekan saya, kami terjatuh ke tanah. Terjadi hantaman kedua dan kami dipenuhi puing-puing. Lalu kami mulai merangkak ke tempat yang lebih tinggi," kata Syrotenko yang memiliki luka besar di wajahnya.
Syrotenko mengatakan kepada Reuters bahwa dia dibawa ke tempat aman oleh petugas penyelamat yang membantunya, beberapa rekannya, dan pembeli.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam pidato video malamnya pada Minggu (26/5/2024), mengatakan serangan dan pembantaian tersebut memicu kecaman luas yang seharusnya mengarah pada konsekuensi yang benar-benar adil dan sekali lagi menggarisbawahi perlunya Ukraina untuk mengamankan pertahanan udara yang memadai.
“Ini agar kami memiliki sistem pertahanan udara yang cukup, setidaknya untuk mempertahankan Ukraina, kota kami,” katanya. “Dan agar mitra kami mengerahkan tekad untuk melakukan tindakan defensif preventif terhadap teroris Rusia,” lanjutnya.
Dia mengatakan Ukraina akan terus menekan mitra-mitranya untuk mempercepat pengiriman pesawat tempur F-16 untuk memperkuat pertahanan kita terhadap serangan teroris di kota-kota kita dan tekanan dari tentara Rusia di garis depan.
Moskow membantah sengaja menargetkan warga sipil, namun ribuan orang terbunuh dan terluka selama 27 bulan invasi ke Ukraina.
(Susi Susanti)