Bertemu Joe Biden di Peringatan D-Day, Zelensky Kantongi Paket Senjata Senilai Rp3,6 Triliun

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 07 Juni 2024 15:41 WIB
Presiden Ukraina akan kantongi paket senjata senilai Rp3,6 triliun usai bertemu Presiden AS Joe Biden pada peringatan D-Day di Prancis (Foto: AFP)
Share :

PRANCIS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Paris pada Jumat (7/6/2024) dengan paket senjata senilai USD225 juta (Rp3,6 triliun) di sela-sela acara peringatan D-Day.

Ini akan menjadi pembicaraan tatap muka pertama mereka sejak Zelensky mengunjungi Washington pada bulan Desember, ketika keduanya bergulat dengan oposisi Partai Republik yang menginginkan lebih banyak bantuan ke Ukraina.

Keduanya akan bertemu lagi minggu depan di KTT G7 di Italia, ketika negara-negara kaya membahas penggunaan aset Rusia yang dibekukan setelah invasi Ukraina untuk menyediakan USD50 miliar bagi Ukraina.

Zelenskyy mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa negara-negara Barat terlalu lama mengambil keputusan mengenai bantuan.

Biden dalam sambutannya di Normandy, Prancis, pada Kamis (6/6/2024) menarik hubungan antara pertempuran melawan tirani pada Perang Dunia Kedua dan perang Ukraina dengan Rusia, serta menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “diktator.”

Persenjataan baru senilai USD225 juta itu mencakup peluru artileri dan pencegat pertahanan udara, serta barang-barang lainnya.

Ukraina telah berjuang untuk mempertahankan wilayah Kharkiv setelah serangan yang dilancarkan Moskow pada 10 Mei telah menguasai beberapa desa.

Biden pekan lalu mengubah posisinya dan memutuskan Ukraina dapat meluncurkan senjata yang dipasok AS ke sasaran militer di Rusia yang mendukung serangan Kharkiv.

Wakil penasihat keamanan nasional Jon Finer di Washington, pada Kamis (6/62024) mengatakan AS berupaya memenuhi kebutuhan persenjataan Ukraina.

“Jika ada dua hal yang dapat kami berikan dalam jumlah tak terbatas kepada Ukraina untuk mencoba membalikkan keadaan dalam perang ini, itu adalah amunisi artileri dan pencegat pertahanan udara, namun AS kekurangan pasokan,” kata Finer pada sebuah forum di Ukraina. Pusat Keamanan Amerika Baru.

Dia menjelaskan di luar medan perang fisik, perang Rusia-Ukraina juga merupakan kompetisi yang terjadi di pabrik-pabrik kita, pabrik-pabrik di Eropa, pabrik-pabrik di Ukraina.

Sementara itu, Daleep Singh, wakil penasihat keamanan nasional untuk ekonomi internasional, menegaskan mencapai konsensus mengenai aset yang dibekukan merupakan hal yang rumit.

“Kami sedang berusaha mencapai kesepakatan,” kata Singh, yang mengatakan dia akan kembali ke Italia pada Jumat (7/6/2024) untuk melanjutkan perundingan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya