Ancam Israel, Pemimpin Hizbullah Sebut Tak Ada Tempat Aman untuk Zionis

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 20 Juni 2024 09:59 WIB
Ancam Israel, Pemimpin Hizbulah sebut tak ada tempat aman untuk zionis (Foto: Tangkapan layar media sosial)
Share :

LEBANON - Pemimpin kelompok  Hizbullah di Lebanon Hassan Nasrallah mengatakan pada Rabu (19/6/2024) bahwa tidak ada tempat di Israel yang akan aman jika perang besar-besaran terjadi antara kedua musuh tersebut, yang juga mengancam Siprus dan wilayah lain di Mediterania.

Berbicara pada upacara memperingati terbunuhnya komandan senior Hizbullah Taleb Abdullah, yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pekan lalu bersama tiga agen lainnya, Nasrallah mengomentari meningkatnya konflik dengan negara Yahudi tersebut. Dia mengatakan kelompok teror Syiah tidak ingin perang total tetapi hanya bertindak untuk mendukung Hamas.

Hizbullah diketahui telah menyerang Israel utara sejak 8 Oktober, yang memicu pembalasan Israel dan meningkatnya konflik yang semakin diperingatkan Israel dapat memicu perang terbuka.

Nasrallah bersumpah jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok teror Lebanon, maka Israel harus bersiap menghadapi serangan dari darat, udara dan laut, dan situasi di Mediterania akan berubah sepenuhnya.

Nasrallah memperingatkan tidak ada tempat di Israel yang akan luput dari senjata kelompok ini jika terjadi perang besar-besaran.

Dia menegaskan Hizbullah akan berperang tanpa aturan dan tanpa batasan.

“Musuh tahu betul bahwa kita punya mempersiapkan diri kita untuk menghadapi kemungkinan terburuk dan tidak ada tempat yang luput dari serangan roket kita,” terangnya, dikutip The Times of Israel.

“Israel mengetahui bahwa apa yang menantinya di Mediterania sangatlah besar,” tambah Nasrallah, tanpa menjelaskan lebih lanjut, mungkin dengan menyindir bahwa kelompok tersebut dapat menyerang anjungan gas lepas pantainya.

Nasrallah juga mengancam Siprus untuk pertama kalinya, dengan mengatakan pihaknya mengizinkan Israel menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer dan bahwa Hizbullah dapat menganggapnya sebagai “bagian dari perang” dan menyerangnya jika IDF diizinkan menggunakan infrastruktur logistik di negara itu untuk menyerang Lebanon.

“Membuka bandara dan pangkalan di Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus adalah bagian dari perang, dan kelompok perlawanan akan menghadapinya sebagai bagian dari perang,” katanya.

Siprus diketahui tidak menawarkan lahan atau fasilitas pangkalan apa pun kepada militer Israel, namun di masa lalu pernah mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk sesekali melakukan latihan udara, meski tidak pernah selama konflik.

Terdapat dua pangkalan Inggris di Siprus, yang merupakan sebuah koloni hingga tahun 1960. Pangkalan-pangkalan tersebut telah digunakan untuk operasi di Suriah dan baru-baru ini, Yaman, dan pemerintah Siprus tidak mempunyai suara dalam hal ini.

Menurut laporan media Ibrani, jet tempur dan pesawat pengisian bahan bakar Angkatan Udara Kerajaan Inggris lepas landas dari pangkalan di Siprus untuk membantu menggagalkan serangan drone dan rudal besar-besaran yang diluncurkan oleh Iran terhadap Israel pada pertengahan April.

Menyusul pidato Nasrallah, Presiden Siprus Nikos Christodoulides mengatakan negaranya sama sekali tidak terlibat dalam operasi militer apa pun di wilayah tersebut atau di tempat lain, dan menambahkan bahwa pernyataan pemimpin teror tersebut sama sekali tidak mencerminkan apa yang sedang diupayakan, yaitu untuk memberikan gambaran bahwa Siprus terlibat dalam operasi militer.

Christodoulides mengatakan Siprus adalah bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah” dan diakui di seluruh dunia Arab dan internasional melalui inisiatif-inisiatif tersebut, seperti koridor maritim Siprus-Gaza yang menyalurkan bantuan kemanusiaan dengan kapal ke Jalur Gaza.

Dia juga mengatakan ada jalur komunikasi dengan Lebanon dan Iran melalui jalur diplomatik.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya