AS dan China Gelar Perundingan Nuklir Pertama Kalinya dalam 5 Tahun, Beijing Jamin Tak Gunakan Nuklir ke Taiwan

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 21 Juni 2024 15:53 WIB
AS dan China gelar perundingan nuklir pertama kalinya dalam 5 tahun, Beijing jamin tak gunakan nuklir ke Taiwan (Foto: Reuters)
Share :

CHINA - Amerika Serikat (AS) dan China atau Tiongkok memulai kembali perundingan senjata nuklir semi-resmi pada Maret lalu untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Menurut dua delegasi Amerika yang hadir dalam perundingan itu, perwakilan Beijing mengatakan kepada rekan-rekan AS bahwa mereka tidak akan melakukan ancaman atom terhadap Taiwan.

Perwakilan Tiongkok memberikan jaminan setelah lawan bicara mereka di AS menyampaikan kekhawatiran bahwa Tiongkok mungkin menggunakan, atau mengancam akan menggunakan, senjata nuklir jika negara tersebut mengalami kekalahan dalam konflik terkait Taiwan. Beijing memandang pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya, sebuah klaim yang ditolak oleh pemerintah di Taipei.

“Mereka mengatakan kepada pihak AS bahwa mereka benar-benar yakin bahwa mereka mampu menang dalam pertarungan konvensional atas Taiwan tanpa menggunakan senjata nuklir,” kata pakar David Santoro, penyelenggara perundingan Jalur Dua di AS, yang rinciannya dilaporkan oleh Reuters untuk pertama kalinya.

Peserta pembicaraan Jalur Dua umumnya adalah mantan pejabat dan akademisi yang dapat berbicara dengan otoritas mengenai posisi pemerintahnya, meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam pengaturannya. Negosiasi antar pemerintah dikenal sebagai Track One.

Washington diwakili oleh sekitar setengah lusin delegasi, termasuk mantan pejabat dan cendekiawan pada diskusi dua hari tersebut, yang berlangsung di ruang konferensi hotel Shanghai.

Beijing mengirimkan delegasi cendekiawan dan analis, termasuk beberapa mantan perwira Tentara Pembebasan Rakyat.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan ketika menjawab pertanyaan Reuters bahwa perundingan Jalur Dua bisa bermanfaat. Juru bicara itu mengatakan departemen tersebut tidak berpartisipasi dalam pertemuan bulan Maret meskipun mereka menyadarinya.

“Diskusi semacam itu tidak dapat menggantikan perundingan formal yang mengharuskan para peserta untuk berbicara secara otoritatif mengenai isu-isu yang seringkali sangat terkotak-kotak di lingkungan pemerintah (Tiongkok)," kata juru bicara tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya