Dorong Austria Pertimbangkan Pengakuan Terhadap Palestina, Menlu: Perang Harus Dihentikan

Widya Michella, Jurnalis
Rabu 26 Juni 2024 10:25 WIB
Menlu Retno Marsudi (Foto: Dok Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi baru saja menyelesaikan beberapa pertemuan di Wina pada Selasa 25 Juni 2024, di antaranya adalah pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Austria, Alexander Schallenberg, baik dalam bentuk pertemuan empat mata atau tete a tete, maupun pertemuan dalam bentuk Plenary.

Selain membahas penguatan kerja sama bilateral, Menlu Retno juga berdiskusi mengenai situasi dunia.

Ia pun menyampaikan harapan Indonesia, agar Austria dapat mulai mempertimbangkan pengakuannya terhadap Palestina.

"Saya paham betul bagi posisi Austria masih sulit saat ini, namun mengingat Austria mendukung penyelesaian two-state solution, maka masalah pengakuan terhadap Palestina ini merupakan satu langkah yang menunjukkan konsistensi dukungan terhadap two-state solution," kata Menlu dalam keterangannya dikutip Rabu (26/6/2024).

Menlu Retno menyampaikan bahwa penghargaan atas dukungan Austria terhadap UNRWA. Sebelumnya Austria sempat membekukan bantuan kepada UNRWA.

Namun, pada 18 Mei lalu, Austria memutuskan untuk mengaktifkan kembali pendanaan ke UNRWA dengan total anggaran EUR 3,4 juta untuk 2024.

Sejak 7 Oktober 2023, Austria telah menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar EUR 32 juta melalui WFP dan ICRC.

"Bantuan kemanusiaan ini menjadi sangat penting artinya untuk mendukung kehidupan masyarakat sipil di Gaza dan juga Tepi Barat," kata Menlu Retno.

Lantas dia menceritakan bahwa baru-baru ini diberitakan seluruh penduduk Gaza (sekitar 2,23 juta) mengalami high levels of acute food insecurity.

"Oleh karena itu, sekali lagi gencatan senjata harus segera dilakukan, perang harus dihentikan, dan kita dapat segera menyelamatkan nyawa-nyawa orang yang tidak berdosa di Gaza," tuturnya.

(Fakhrizal Fakhri )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya