BOLIVIA - Upaya kudeta yang terjadi di Bolivia telah memicu kecaman internasional. Kecaman terhadap militer Bolivia yang berniat kudeta datang dari seluruh Amerika Latin.
Para pemimpin dan organisasi Amerika Latin juga menyatakan kekhawatirannya atas upaya tersebut. Para pemimpin dari Chile, Ekuador, Peru, Meksiko, Kolombia, Brasil, Paraguay, Honduras, dan Venezuela mengecam tindakan tentara tersebut sebagai serangan terhadap demokrasi dan menyerukan agar demokrasi dihormati.
"Saya pecinta demokrasi dan saya ingin demokrasi berlaku di seluruh Amerika Latin. Kami mengutuk segala bentuk kudeta di Bolivia,” cuit Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di X.
Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez pada Rabu (26/6/2024) menyerukan penghormatan terhadap demokrasi dan supremasi hukum dalam pesannya di X.
Presiden Meksiko Andres Lopez Obrador mengatakan dia menyatakan kecaman keras terhadap upaya kudeta.
Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) juga mengutuk pergerakan pasukan tersebut.
“Kami mengutuk kejadian di Bolivia. Tentara harus tunduk kepada kekuasaan sipil yang dipilih secara sah,” kata Sekretaris Jenderal OAS Luis Almagro, menyusul laporan berita bahwa sebuah tank menabrak pintu istana nasional, membuka jalan bagi tentara untuk masuk.
“Masyarakat internasional, sekretariat jenderal OAS tidak akan menoleransi segala bentuk pelanggaran tatanan konstitusional yang sah di Bolivia atau di mana pun,” lanjutnya.
Sementara itu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya memantau situasi di Bolivia dengan cermat, dan mendesak agar mereka menahan diri.