Setelah dipecat, ia melanjutkan serangannya terhadap Morales di depan umum. El País, surat kabar Spanyol, melaporkan bahwa dalam sebuah wawancara televisi, dia mengatakan bahwa Morales tidak bisa menjadi presiden negara ini lagi dan bahwa dia tidak akan mengizinkannya untuk menginjak-injak konstitusi dan tidak menaati mandat publik.
Morales mem-posting ulang wawancara tersebut dan mencatat bahwa jenis ancaman yang dibuat oleh Panglima Angkatan Darat, Juan José Zúñiga, tidak pernah diucapkan selama demokrasi. Dia menambahkan bahwa komentar tersebut harus ditolak oleh Zúñiga, serta Menteri Pertahanan Luis Fernando López Julio dan Presiden Arce.
Meskipun pemilu tahun 2019 kontroversial, penyelidikan selanjutnya menemukan bahwa partai Morales memang menang, yang berarti bahwa sang jenderal mungkin menyerang masyarakat dengan melancarkan serangan yang ia lakukan.
Morales dan para pendukungnya di Bolivia dan di seluruh Amerika Latin mengutuk tindakan pemimpin militer tersebut dan meminta komunitas internasional untuk mendukung pemerintah melawan para penyerang.
(Susi Susanti)