Alfons menambahkan, peretas biasanya bakal meretas jika terdapat celah kemanan pada sebuah sistem. Nantinya, peretas utamanya bakal mengincar sumber data yang paling seksi untuk diretas.
Jika, sistem penyimpanan data tidak memiliki proteksi yang baik, maka akan sangat mudah peretas menyusupi sistem tersebut.
"Harusnya kan itu pengamanan otomatis kamu patching, lalu melakukan ada pengamanan berlapis, tetapi ya kalau melihat itu (PDN) saya jadi ragukan itu ada pengamanan berlapis," tandasnya.
(Salman Mardira)