5 Fakta Dekan FK Unair Dipecat Gegara Tolak Dokter Asing, Mahasiswa Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Qur'anul Hidayat, Jurnalis
Senin 08 Juli 2024 06:04 WIB
Aksi protes pencopotan Dekan FK Unair. (Foto: Dok Ist)
Share :

JAKARTA - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Budi Santoso dipecat karena sikap kritisnya menolak rencana pemerintah mengimpor dokter asing ke Indonesia. Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) sangat prihatin dengan pemecatan anggotanya tersebut.

Protes tak hanya datang dari POGI, tapi juga dari civitas akademika FK Unair. Dokter, dosen atau tenaga pendidik dan Guru Besar FK Unair Surabaya bersama mahasiswa menggelar aksi solidaritas atas pencopotan tersebut.

Berikut sejumlah faktanya:

1. Surat Terbuka

Pengurus Pusat POGI menulis surat terbuka kepada Rektor Universitas Airlangga, mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinannya atas pemberhentian Prof. Dr. dr. Budi Santoso, Sp.O.G, Subsp. FER dari Dekan FK Unair.

Dalam surat terbuka yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP POGI, Prof Yudi M. Hidayat disebutkan bahwa POGI sangat menyayangkan keputusan pemberhentian Prof. Budi Santoso tanpa memperhatikan tata kelola organisasi yang berlaku.

"Keputusan ini tidak hanya mencederai prinsip-prinsip keadilan dan transparansi yang seharusnya dijunjung tinggi , tetapi juga akan merugikan kepentingan masyarakat banyak terutama dalam hal kebutuhan dokter serta layanan kesehatan yang berkualitas," tulis Yudi dalam surat terbuka diterima Okezone, Sabtu (6/7/2024).

2. Harap Pemecatan Ditinjau Kembali

Dalam surat tertanggal 4 Juli 2024 itu, POGI berharap bahwa keputusan pemberhentian Prof Budi Santoso dari Dekan FK Unair dapat ditinjau kembali dengan mempertimbangkan kontribusi dan dedikasi yang telah diberikannya selama ini serta bagi kemajuan masyarakat Indonesia.

3. Aksi Solidaritas

Dokter, dosen atau tenaga pendidik dan Guru Besar FK Unair Surabaya bersama mahasiswa menggelar aksi solidaritas atas pencopotan Dekan FK Unair Profesor Budi Santoso secara mendadak.

Mereka menuntut Budi Santoso dikembalikan jabatannya. Para Guru Besar FK Unair mengancam mogok mengajar apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Aksi ini digelar pada Kamis (4/7/2024) di lapangan Fakultas Kedokteran Unair Surabaya. Unjuk rasa ini sebagai bentuk solidaritas atas pencopotan mendadak jabatan Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair.

4. Hilangkan Kebebasan Berpendapat

Mereka menilai pencopotan jabatan Budi Santoso sepihak dan dianggap menghilangkan kebebasan berpendapat.

Pengunjuk rasa menuntut dikembalikannya jabatan Budi Santoso, pasalnya pencopotan jabatan dekan tersebut tidak sesuai prosedur yang berlaku.

"Apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka guru besar FK Unair mengancam melakukan gerakan mogok mengajar," kata Guru Besar FK Unair Ahmad Hafidz Bajamal.

Sebagai bentuk matinya demokrasi, para pengunjuk rasa mengenakan pita hitam serta memasang bendera setengah tiang.

5. Kemenkes Bantah Hubungi FK Unair

Kementerian Kesehatan membantah tudingan yang menyebutkan bahwa pihaknya mengontak Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih untuk memberhentikan Prof Budi Santoso.

"Informasi yang mengatakan bahwa Menteri Kesehatan mengontak Rektor Universitas Airlangga untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) merupakan fitnah dan hoaks," tegas Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam pernyataan resmi yang diterima MNC Portal, Kamis (4/7/2024).

Syahril juga mengklarifikasi beberapa hal terkait kabar pemecatan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso. Kemenkes tidak membawahi dan tidak memiliki kewenangan mengatur Unair.

Sementara itu, informasi yang beredar terkait program naturalisasi dokter asing dan datangnya 6.000 dokter asing adalah upaya dari Kemenkes, hal tersebut juga merupakan hoaks.

(Qur'anul Hidayat)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya