Pidato di Depan KTT NATO, Joe Biden Tegaskan Ukraina Akan Hentikan Putin

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 10 Juli 2024 11:38 WIB
Joe Biden tegaskan Ukraina akan hentikan Putin (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan membela Ukraina dengan tegas dari invasi Rusia pada Konferensi Tingkat Tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (KTT NATO) di Washington pada Selasa (9/7/2024). Biden menggunakan panggung global untuk mencoba menunjukkan kepada sekutunya di dalam dan luar negeri bahwa ia masih bisa memimpin.

Biden, 81 tahun, telah menjalani 12 hari dengan pertanyaan-pertanyaan yang melemahkan dirinya mengenai kelayakannya untuk menjabat karena beberapa rekannya dari Partai Demokrat di Capitol Hill dan para donor kampanye khawatir bahwa ia akan kalah dalam pemilu 5 November setelah penampilan debatnya terhenti pada 27 Juni lalu.

"(Vladimir) Putin menginginkan tidak kurang dari penaklukan total Ukraina dan menghapus Ukraina dari peta," kata Biden saat menyambut negara-negara anggota NATO di KTT tersebut, mengacu pada presiden Rusia.

“Ukraina bisa dan akan menghentikan Putin,” lanjutnya, dikutip Reuters.

Gedung Putih berharap Trump dapat membuka lembaran baru dari masa sulit dalam masa kepresidenannya dengan pidato kebijakannya yang paling menonjol sejak debat tersebut, meskipun beberapa diplomat di KTT tersebut mengatakan bahwa dampak buruknya sulit untuk dihapuskan.

Pada Selasa (9/7/2024), Biden berbicara melalui teleprompter dengan suara yang kuat dan percaya diri dan menghindari kesalahan verbal dan tanda-tanda kebingungan yang menandai penampilan debatnya.

Biden terlihat ‘dibingkai’ oleh dinding berlapis emas di aula federal tempat perjanjian pembentukan NATO ditandatangani, pidatonya diawali dengan pertunjukan musik yang menggemparkan dari band Korps Marinir AS.

“Saat ini NATO lebih kuat dibandingkan yang pernah terjadi dalam sejarahnya,” katanya.

Biden telah menolak seruan untuk mundur dalam persaingannya melawan Donald Trump, 78 tahun, dari Partai Republik, dan berjanji untuk mengalahkannya pada bulan November. Sejauh ini, ia masih mendapat dukungan publik dari sebagian besar elite partainya.

Presiden AS telah menjadikan pemulihan aliansi tradisional di luar negeri sebagai inti kebijakan luar negerinya setelah Trump menantang sekutunya sebagai bagian dari pendekatan "America First". Pemenang pemilu pada bulan November dapat mempunyai dampak besar terhadap masa depan NATO, Eropa dan seluruh dunia.

“Kami tidak melihat bagaimana dia bisa kembali lagi setelah debat tersebut,” kata seorang diplomat Eropa, yang menolak pidato pada Selasa (9/7/2024) itu sebagai bukti ketahanan Biden karena sudah direncanakan.

“Saya tidak bisa membayangkan dia memimpin AS dan NATO selama empat tahun lagi,” ujarnya.

Trump telah menyatakan bahwa, dengan masa jabatannya yang kedua, dia tidak akan membela anggota NATO jika mereka diserang militer dan tidak memenuhi target belanja pertahanan aliansi sebesar 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan mereka. Ia juga mempertanyakan jumlah bantuan yang diberikan kepada Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.

Biden menutup pidatonya dengan mengejutkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dengan Presidential Medal of Freedom, memberikan penghargaan sipil tertinggi AS kepada politisi Norwegia tersebut dan memujinya karena telah menghidupkan kembali aliansi yang beranggotakan 32 negara tersebut.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya