CHINA - Deklarasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Rabu (10/7/2024) memuat kata-kata tajam mengenai China atau Tiongkok, menyebutnya sebagai “pendukung yang menentukan” upaya perang Rusia di Ukraina dan mengatakan bahwa Beijing terus menimbulkan tantangan sistemik terhadap Eropa dan keamanan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menuduh deklarasi tersebut bias dan menebarkan perselisihan, serta misinya ke Uni Eropa menggambarkan deklarasi tersebut sebagai penuh dengan mentalitas Perang Dingin dan retorika perang, lalu konten terkait Tiongkok yang penuh dengan provokasi, kebohongan, hasutan dan fitnah.
Pada konferensi pers tersebut, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengingat kembali pernyataan dalam deklarasi tersebut dengan mengatakan bahwa Tiongkok tidak dapat terus mengobarkan konflik militer terbesar di Eropa tanpa hal ini berdampak pada kepentingan dan reputasi Beijing.
Para anggota NATO mengeluarkan deklarasi dukungan terhadap Ukraina pada pertemuan puncak di Washington pada Rabu (10/7/2024), menjanjikan bantuan tambahan dan berjanji untuk mendukung jalan yang tidak dapat diubah menuju keanggotaan NATO.
“Pada pertemuan puncak ini, kami mengambil keputusan dan meletakkan dasar bagi Ukraina untuk menang,” kata Stoltenberg pada konferensi pers setelah pertemuan tiga hari di Washington yang dihadiri 32 negara NATO, dikutip Reuters.