LONDON - Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Angela Rayner membantah komentar calon wakil presiden Amerika Serikat (AS) , JD Vance, yang menuding jika Inggris adalah negara Islam yang mempunyai senjata nuklir. Dia mengaku memiliki sejarah dalam melontarkan pernyataan tersebut.
Rayner mengatakan Inggris akan bekerja sama dengan siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS pada bulan November mendatang.
Pada konferensi awal bulan Juli, Vance, yang calon presiden dari Partai Republik Donald Trump ditunjuk sebagai pasangannya pada Senin (15/7/2024), mengatakan Inggris adalah negara Islam pertama yang benar-benar yang memiliki senjata nuklir setelah kemenangan Partai Buruh dalam pemilu tanggal 4 Juli lalu. Vance mengungkapkan hal ini sambil tertawa di depan penonton.
Vance mengatakan dia telah berdiskusi dengan temannya negara mana yang akan menjadi negara Islam sejati pertama yang akan mendapatkan senjata nuklir.
"Dan kami akhirnya memutuskan mungkin Inggrislah yang memimpin, karena Partai Buruh baru saja mengambil alih kekuasaan," katanya, mengacu pada partai PM Keir Starmer.
Rayner, Wakil Starmer di Partai mengatakan kepada penyiar ITV bahwa Vance telah mengatakan banyak hal yang bermanfaat di masa lalu, namun Rayner mengaku tidak mengenali karakterisasi itu.
“Kami tertarik untuk memerintah atas nama Inggris, dan juga bekerja sama dengan sekutu internasional kami,” katanya.