JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dhaka terus memantau dari dekat situasi keamanan di Bangladesh selama berlangsungnya demonstrasi yang menuntut penghapusan sistem kuota penerimaan pegawai negeri. Demonstrasi tersebut telah mempengaruhi akses transportasi umum dan mengakibatkan korban jiwa.
Seperti diketahui, kerusuhan semakin memanas di Bangladesh ketika mahasiswa Bangladesh membakar kantor televisi negara pada Kamis (18/7/2024). Hal ini dilakukan sehari setelah Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina muncul di jaringan tersebut untuk berusaha meredakan bentrokan yang meningkat yang telah menewaskan sedikitnya 32 orang.
Ratusan pengunjuk rasa yang menuntut reformasi peraturan perekrutan pegawai negeri sipil melakukan perlawanan dan membuat kewalahan polisi antihuru-hara yang menembaki mereka dengan peluru karet.
Massa yang marah mengejar petugas yang mundur tersebut hingga ke kantor pusat BTV di ibu kota Dhaka, kemudian membakar gedung penerimaan jaringan tersebut dan puluhan kendaraan yang diparkir di luarnya.
KBRI Dhaka telah menjalin kontak dengan para warga negara Indonesia (WNI) di Bangladesh. Hingga saat ini kondisi mereka tetap aman dan selamat.