"Namun kalau sosok Marshel sangat minim pengalaman teknokratik. Di googling hanya seorang komedian yang juga belum sekelas Komeng, Tukul, Sule. Jadi sangat absurd, mengapa sosok Marshel yang dimajukan," sambungnya.
Menurutnya, dalam Pemilu 2024 sejumlah selebritis tanah air ikut kontestasi, dan hal tersebut memang sudah berlangsung sejak lama, banyak selebriti yang masuk ke ruang politik. Saat ini, tokoh populer lebih mudah mendapatkan suara. Tapi hal ini tidak sepatutnya menjadi jalan pintas partai politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan mengesampingkan kualitas calon pemimpin daerah.
"Kalaupun sekedar votte getter nampaknya sulit, karena kawasan Tangsel komposisi pemilihnya menengah ke atas, pada 15 tahun lalu ada sosok komedian Andre Taulany, yang juga calwalkot dampingi Arsid dan kalah saing dengan Airin dan Benyamin," pungkasnya.
(Awaludin)