“Kalau untuk mobil listrik kami kerja sama dengan Indika, sedangkan Hyundai untuk pengadaan mobilnya. Kemudian, untuk perusahaan charging listriknya dari Korea, serta dengan beberapa stakeholder lainnya juga. Kalau untuk mobil listrik persiapannya sudah kami lakukan sejak jauh hari, sekarang kami sudah melihat hasilnya sedikit demi sedikit. Saat ini, kami masuk ke persiapan berikutnya, yaitu pengadaan motor listrik,” tuturnya.
Sektor Agrikultur
Sektor lainnya yang masuk dalam radar bank di bawah naungan KB Financial Group tersebut adalah agrikultur. Tom mengatakan, KB Bank memandang sektor ini memiliki potensi yang begitu besar, mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan suber daya alam yang berlimpah.
“Agrikultur punya potensi untuk maju di Indonesia pada masa depan. Saya yakin Indonesia akan terus tumbuh, juga masyarakat kelas menengah yang akan terus naik. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan taraf hidup para petani,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, KB Bank resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan produsen gula, PT Pabrik Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan data analitik terkait pertanian dengan menggunakan teknologi satelit, PT Mata Langit Solusindo (MATA).
Kerja sama ini ditujukan untuk membangun ekosistem keuangan terkait pertanian tebu di Indonesia. KB Bank berkomitmen untuk mendukung lebih dari 5.000 kebun tebu yang merupakan bagian dari Rajawali II. Sementara itu, MATA akan menyediakan solusi data untuk pemantauan kondisi cuaca, kelembapan tanah, jumlah pupuk, dan kesehatan tebu dengan menggunakan teknologi satelit.