ISRAEL - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membuat sketsa garis besar yang samar-samar mengenai rencana “deradikalisasi” Gaza pasca perang dalam pidatonya di depan Kongres pada Rabu (24/7/2024) dan menggembar-gemborkan potensi aliansi masa depan antara Israel dan sekutu Arab Amerika.
Dia mengatakan visinya pascaperang adalah Gaza yang didemiliterisasi dan dideradikalisasi yang dipimpin oleh warga Palestina yang tidak berupaya menghancurkan Israel.
Dalam pidatonya yang berlangsung sekitar satu jam dan berulang kali disela oleh tepuk tangan, Netanyahu berusaha untuk meningkatkan dukungan AS terhadap Israel. Terutama pasokan senjata, di tengah meningkatnya kecaman internasional setelah lebih dari sembilan bulan konflik di wilayah kantong Palestina yang mengancam akan meningkat. menjadi konflik regional yang lebih luas.
“Bantuan militer AS yang cepat dapat mempercepat berakhirnya perang di Gaza dan membantu mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah,” kata Netanyahu.
Dia mengatakan Israel secara aktif terlibat dalam upaya intensif untuk menjamin pembebasan para sandera.
Para pejabat AS telah berulang kali menekan Netanyahu untuk menyampaikan rencana paska perang untuk Gaza. Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan Hamas kembali berkuasa namun juga tidak akan menerima peran Otoritas Palestina, yang mengelola wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Meski puluhan anggota Partai Demokrat memboikot pernyataannya dan ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina berdemonstrasi di dekatnya, namun Netanyahu menepis kritik terhadap kampanye Israel yang telah menghancurkan wilayah kantong Palestina dan menewaskan lebih dari 39.000 penduduknya.
“Para pengunjuk rasa anti-Israel mendukung Hamas dan seharusnya merasa malu pada diri mereka sendiri,” kata Netanyahu, sambil menuduh tanpa bukti bahwa mereka didukung oleh musuh Israel, Iran. “Sejauh yang kami tahu, Iran mendanai protes anti-Israel yang sedang terjadi di luar gedung ini,” lanjutnya.
Dia menyalahkan laporan kelaparan di Gaza pada Hamas, kelompok militan yang menguasai daerah kantong Palestina, dan bersikeras bahwa Israel melindungi warga sipil di sana. Dia mengatakan Israel terlibat secara intens dalam upaya membebaskan sisa sandera yang ditahan oleh Hamas.
Disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorakan dari Partai Republik, dan sambutan yang lebih tenang dari Partai Demokrat, Netanyahu berjanji bahwa para sandera akan segera dibebaskan.
Lusinan anggota parlemen dari Partai Demokrat melewatkan pidatonya, menyatakan kekecewaan atas ribuan kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan akibat kampanye Israel di wilayah Gaza yang dikuasai Hamas.
Pejuang pimpinan Hamas memicu perang pada 7 Oktober tahun lalu dengan menyerbu ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menawan 250 orang, menurut penghitungan Israel. Sekitar 120 sandera masih ditahan meskipun Israel yakin satu dari tiga sandera tewas.
(Susi Susanti)