ISRAEL - Mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ehud Barak meminta warga Israel untuk memprotes pemerintah dan menuntut tindakan atas berbagai kesalahan pemerintah, dan menyerukan masyarakat untuk mengepung Knesset.
Dalam sebuah wawancara di Radio Angkatan Darat, Barak mengatakan bahwa 30.000 warga harus berkemah di luar Knesset siang dan malam. Warga harus melakukannya sampai Netanyahu memahami bahwa waktunya telah habis dan masyarakat tidak lagi mempercayainya.
Mantan PM tersebut mengulangi pernyataannya mengenai meningkatnya kemarahan masyarakat terhadap cara pemerintah menangani perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung dan kurangnya akuntabilitas Netanyahu dan pemerintahnya atas pembantaian pada 7 Oktober 2023 lalu.
Barak mengklaim bahwa sangat penting bagi warga Israel untuk bersatu dan menuntut tindakan dan akuntabilitas dari pihak pemerintah, dengan langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tanggal pemilu baru.
"Ketika Netanyahu memahami bahwa tidak ada kepercayaan masyarakat terhadap dirinya, bahwa tiga dari empat warga Israel menyerukan agar dia mengundurkan diri. Ketika pemerintahan dihentikan, Netanyahu akan menyadari bahwa masa jabatannya telah habis,” terangnya.
"Jika kita dapat mengadakan pemilu hingga akhir bulan Maret, masih ada waktu untuk mengadakan pemilu pada bulan Juni, dan ini merupakan hal yang sangat penting,” lanjutnya.