"Bibi, Bibi, kita belum selesai! Intifada baru saja dimulai!" teriak mereka, menyebut Netanyahu dengan nama panggilannya.
"Netanyahu, Anda tidak bisa bersembunyi. Anda melakukan genosida,” teriak pengunjuk rasa lainnya.
Di antara para pengunjuk rasa terdapat sekelompok seniman dari Baltimore yang memamerkan patung papier-mché berukuran besar yang dimaksudkan untuk menggambarkan Presiden Joe Biden dengan tangan berlumuran darah dan tanduk setan. Mereka mengatakan pembuatan patung itu memakan waktu berbulan-bulan dan dimaksudkan untuk mewakili keengganan Biden untuk melawan Israel.
Mary Kaileh, seorang wanita Palestina yang pindah ke AS dari Tepi Barat 17 tahun lalu dan sekarang tinggal di Baltimore, mengatakan bahwa masyarakatnya telah diabaikan dan dianiaya selama beberapa dekade. Dia tidak yakin protes akan mengubah apa pun dalam hal meyakinkan politisi Amerika untuk bertindak, tapi dia tidak akan tinggal di rumah.
“Saya menyukainya, tapi saya tidak melihat efeknya,” katanya.
Meski banyak pengunjuk rasa mengecam Israel, sebagian lainnya menyatakan dukungan sambil menekan Netanyahu agar melakukan perjanjian gencatan senjata dalam perang dengan Hamas dan memulangkan sandera yang masih ditahan oleh kelompok militan tersebut.
(Susi Susanti)