Dalam kesempatan tersebut, Gazalba menurut Diana, menawarkan pelunasannya dibayar secara tunai.
"Jadi setelah tanda tangan AJB, keluar dari ruang notaris saya tanya, 'gimana pak pelunasannya, yang Rp1,905 (miliar)', terus di luar ruang notaris itu kita udah di depan mobil beliau, beliau sampaikan mau bayar cash, saya kaget," papar Diana.
Diana pun keberatan dengan metode pembayaran tersebut. Ia pun meminta pembayaran melalui transfer bank.
"Beliau sampaikan (pembayaran) cash, di situ saya kaget, jadi saya bilang 'saya gak berani kalau cash, lebih baik setorkan ke bank', yaudah kita cari bank," ucap Diana.
Kemudian, mereka bersepakat ke salah satu bank swasta di kawasan Cibubur untuk menyelesaikan pembayaran tersebut. Di sana, dua bank yang mereka datangi menolak karena transaksi terlalu besar.
"Ada dua bank yang kami datangin, dua-duanya menolak karena jumlahnya sangat besar, dua-duanya gak berani nerima karena mereka kantor kecil, jadi mereka nerima maksimal uang cashnya Rp200 juta," sebut Diana.