JAKARTA - Tiga lulusan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) atau dikenal sebagai sekolah perwira (sepa) mengukir sejarah Korps Bhayangkara. Mereka berhasil menembus pangkat bintang tiga alias komisaris jenderal (komjen) Polri.
Ketiganya adalah mantan Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi yang berpindah tugas di luar struktur Polri yakni ditugaskan di Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjadi Inspektur Jenderal.
Selanjutnya, Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho yang mengemban amanat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Sebelum menjabat Sekjen KKP, Rudy menduduki jabatan strategis sebagai kepala divisi hukum (kadvikum) Polri kemudian dipromosikan sebagai Kapolda Banten.
Dan yang terakhir adalah Komjen Pol (Purn) Muhammad Syafii. Lulusan sekolah perwira militer sukarela (sepa milsuk) 1988 ini menuliskan sejarah sebagai polisi pertama yang menembus bintang 3 dari jalur perwira karier (bukan dari akpol).
Syafii termasuk salah satu polisi yang mendapatkan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam Satgas Bom Bareskrim Polri dan Tim Walet Hitam Pasgegana Korbrimob Polri.
Tim inilah yang sukses melumpuhkan buron teroris nomor wahid, Dr Azahari, di Songgoriti, Kota Batu, Jawa Timur pada 2005 silam. Syafii bersama Tito Karnavian (kini mendagri), Petrus Golose, Idham Azis (mantan kapolri), Rycko Amelza Dahniel, Carlo Tewu dan Sigit Widiatmono diganjar kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Pol Sutanto.
Sekadar diketahui, SIPSS merupakan sekolah pendidikan kepolisian untuk lulusan D4, Sarjana (S1), Sarjana Profesi (S1 Profesi), S2 dan S2 Profesi. Waktu pendidikan SIPSS 6 bulan.
(Fahmi Firdaus )