TEHERAN - Kelompok Hamas Palestina akan membalas kematian pemimpinnya yakni Ismail Haniyeh. Pemimpin Hamas itu tewas dalam serangan di Teheran, Iran.
Seorang pejabat senior Hamas telah bersumpah kelompok itu akan menanggapi pembunuhan Haniyeh.
Moussa Abu Marzouk menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut.
"Tindakan pengecut yang tidak akan luput dari hukuman," menurut saluran televisi Al-Aqsa yang dikelola Hamas, melansir BBC, Rabu (31/7/2024).
Sebelumnya, Hamas menyatakan, selain Haniyeh, salah seorang pengawalnya tewas setelah gedung tempat mereka menginap diserang.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, pada Selasa (30/7/2024) waktu setempat.
Gerakan tersebut berduka atas terbunuhnya Ismail Haniyeh.
"Tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran,” kata Hamas, melansir Al Jazeera, Rabu (31/7/2024).
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pagi tadi mengumumkan terbunuhnya Ismail Haniyeh dalam serangan tersebut.
“Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan ia dan salah satu pengawalnya tewas," kata IRGC dalam sebuah pernyataan, melansir Al Jazeera, Rabu (31/7/2024).
IRGC pun tengah menyelidiki kejadian ini. Nantinya hasil penyelidikan akan segera diungkapkan.
"Penyebabnya sedang diselidiki dan akan segera diumumkan," kata IRGC dalam sebuah pernyataan
(Erha Aprili Ramadhoni)