Haniyeh dikenal sebagai sosok yang karismatik dan tegas. Ia sering menyuarakan penolakan terhadap tindakan agresi Israel dan menyerukan persatuan di antara kelompok-kelompok Palestina. Dia juga aktif dalam diplomasi internasional, berusaha mendapatkan dukungan untuk perjuangan Palestina di tingkat global.
Pada 2017, Haniyeh terpilih kembali sebagai pemimpin Hamas, menggantikan Khaled Mashal. Dalam posisinya yang baru, ia fokus pada penguatan hubungan dengan negara-negara Arab dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gaza, yang sangat terdampak oleh blokade dan konflik berkepanjangan.
Meskipun kontroversial, Ismail Haniyeh tetap menjadi figur penting dalam sejarah politik Palestina. Banyak yang melihatnya sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan, sementara yang lain mengkritik pendekatannya yang keras terhadap konflik. Dalam beberapa tahun terakhir, Haniyeh telah berupaya untuk memperluas pengaruh Hamas dan meningkatkan legitimasi organisasi di mata masyarakat Palestina dan dunia internasional.
Secara keseluruhan, biodata Ismail Haniyeh mencerminkan perjalanan hidup seorang pemimpin yang lahir dari kesulitan dan berkomitmen pada perjuangan rakyatnya. Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan pengalaman politik, Haniyeh terus memainkan peran kunci dalam dinamika politik Palestina.
(Maruf El Rumi)