IRAN - Pembunuhan pemimpin utama Hamas Ismail Haniyeh telah membawa kawasan itu lebih dekat ke perang habis-habisan daripada sebelumnya. Hal ini diungkapkan Nader Hashemi, seorang profesor Studi Timur Tengah di Universitas Georgetown.
"Ini adalah perkembangan besar," katanya kepada BBC.
"Saya pikir ini juga berdampak pada peristiwa di Lebanon karena hanya beberapa jam sebelumnya Israel mencoba membunuh seorang pemimpin senior Hizbullah di Beirut Selatan dan asumsi yang berlaku adalah bahwa Iran dan Hizbullah tidak tertarik pada eskalasi,” lanjutnya.
Namun dia menegaskan pembunuhan Haniyeh telah mengubah perhitungan tersebut.
"Sekarang Iran memiliki banyak insentif untuk mencoba dan meningkatkan konflik ini,” pungkasnya.
Seperti diketahui Garda Rebolusi Iran melaporan Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran.Dalam sebuah pernyataan, faksi Islam berduka atas kematian Haniyeh, yang dikatakan tewas dalam serangan berbahaya Zionis di kediamannya di Teheran.
Sebelumnya, Garda Revolusi Iran mengatakan dia menjadi sasaran di kediamannya bersama dengan seorang pengawal Iran. Dia dilaporkan berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian. Dilaporkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki keadaan insiden tersebut.