Nota Kesepahaman tersebut mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk memperkuat pilar ekonomi umat dan kesejahteraan petani. Menurut Ketua LKKS PP Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq, kerjasama penelitian kedua lembaga ini menjadi pintu masuk bagi terjalinnya kemitraan lebih lanjut.
Muhammadiyah mempunyai sumber daya yang bisa dioptimalkan untuk mendukung kemandirian pangan dan energi. Terlebih ini sejalan dengan komitmen presiden terpilih Prabowo ditengah ancaman krisis pangan dan konflik global, menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Rekam jejak organisasi ini di bidang pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial telah teruji tapi di sektor ekonomi dan kesejahteraan umat masih butuh kerja ekstra. Muhammadiyah mampu berkontribusi dalam mewujudkan agenda kemandirian pangan pemerintahan baru nanti, diantaranya dengan mengembangkan inovasi teknologi di bidang pertanian yang ramah lingkungan,” ujar Fajar Riza.
Kehadiran Haedar turut didampingi sejumlah pimpinan Muhammadiyah seperti Sekretaris PP Muhammadiyah Sayuti, Ketua Majelis Dikti Litbang Bambang Setiaji, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Yamin, Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis Fajar Riza Ul Haq, Ketua Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jebul Suroso, dan Direktur Utama Suara Muhammadiyah Deni Asy’ari.
(Angkasa Yudhistira)