Program PPDS Dapat Kritik Usai Mahasiswinya Bunuh Diri: Berangkat Jam 6 Pagi Pulang Jam 3 Dini Hari

Nurul Amanah, Jurnalis
Kamis 15 Agustus 2024 04:37 WIB
PPDS
Share :

JAKARTA - Beredar kisah viral di media sosial X tentang seorang dokter muda RSUD Kardinah Tegal diduga meninggal dengan cara bunuh diri. Kisah ini diungkap oleh akun X @bambangsuling11. 

Diketahui, dokter muda tersebut merupakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip). Dokter tersebut diduga mengakhiri hidupnya karena tak kuat menjadi korban perundungan selama mengikuti PPDS

Korban bernama dr. Aulia Risma Lestari (30). Polisi yang melakukan penyelidikan, menemukan sejumlah petunjuk dimana korban menyuntikkan obat penenang.

Selain itu, akun tersebut mengunggah foto surat dari

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang mengambil tindakan tegas dengan menghentikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RSUP dr Kariadi Semarang tersebut.

Lalu, akun tersebut rupanya juga mendapat laporan dari salah satu calon dokter yang mengikuti PPDS Anestesi Undip.

"Ada rekan kita yang juga sedang ambil PPDS Anestesi Undip berani speak up di DM. Begini yang harus mereka jalani setiap hari," bunyi cuitan akun X @bambangsuling11, dikutip Rabu (14/8/2024). 

Dalam pesannya, calon dokter tersebut mengeluhkan beban kerja yang terlalu berat dimana memakan durasi hingga 18 jam perhari.

"Malam, Pak.. Izin memberi masukan. Beban kerja PPDS Anestesi di RS Kariadi terlalu berat.  Jam kerja "normal" tanpa giliran jaga adalah: ~ 18 jam/hari* Masuk jam 6 pagi, pulang jam 12 malam. Kalau bisa pulang jam 11 malam artinya pulang cepat. Tidak jarang harus pulang jam 2 atau 3 pagi. Hari berikutnva sudah harus standby lagi jam 6 pagi di RS," bunyi pesan salah satu mahasiwa kepada akun X @bambangsuling11.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya