Adjie Alfaraby juga mengatakan angka tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan LS Denny JA pada 4-8 Agustus 2024 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka dengan 440 responden yang tersebar di Kabupaten Lamandau, dengan asumsi Pilkada dilaksanakan hari itu.
“Untuk pilkada tingkat kabupaten dan kota seluruh indonesia kita gunakan metode sampling yang sama, jumlah responden yang sama dan dengan tingkat margin of error diangka 4,8 persen,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survei, ada empat hal yang menjadi faktor tingginya keterpilihan Hendra Lesmana dibanding bakal calon lainnya. Pertama, kata Adji Alfaraby, tingkat kepuasan atas kinerja saat Hendra Lesmana menjadi Bupati Lamandau pada periode 2018-2023. Dari kepuasan tersebut memicu masyarakat kembali menginginkannya menjadi kepala daerah.
“Masyarakat juga menilai Hendra Lesmana sebagai calon yang berpengalaman. Penilaian ini tentu tidak terlepas dari ia merupakan calon petahana, sehingga ia dinilai lebih mampu mengatasi persoalan daerah dibading calon lainnya” kata dia.
Faktor ketiga adalah 'personality' atau kepribadian. Faktor ini, kata Adjie, biasanya erat kaitannya dengan karakter atau gaya kepemimpinan.
“Misalnya, mudah bergaul hingga dekat dengan masyarakat, tidak berjarak, masyarakat dapat dengan mudah berkomunikasi untuk menyampaikan aspirasi, keluhan bahkan kritik dan sejenisnya,” jelasnya.