Seorang spesialis konservasi juga telah ditunjuk untuk memulihkan guci tersebut, dan guci tersebut akan dikembalikan ke tempatnya dalam waktu dekat.
Ayah anak laki-laki tersebut, Alex, mengatakan mereka akan merasa lega melihat guci tersebut dipulihkan. Namun keduanya merasa menyesal karena barang tersebut tidak akan sama lagi.
Museum tersebut mengatakan kepada BBC bahwa bila memungkinkan, barang-barang dipajang tanpa pembatas atau dinding kaca. Museum juga memastikan akan terus melanjutkan tradisi itu yakni memasang artefak tanpa pembatas meski terjadi insiden tersebut. Kejadian itu juga disebut-sebut jarang terjadi.
Artefak itu kemungkinan besar awalnya dimaksudkan untuk digunakan membawa perbekalan lokal, seperti anggur dan minyak zaitun.
Tembikar ini dibuat sebelum zaman Raja Daud dan Raja Sulaiman dalam Alkitab dan merupakan ciri khas wilayah Kanaan di pesisir timur Mediterania.
Barang tembikar serupa yang ditemukan selama penggalian arkeologi biasanya pecah atau tidak lengkap saat digali. Tembikar itu pun tercatat sebagai penemuan yang mengesankan.
Museum Hecht berada di halaman Universitas Haifa di Israel utara dan mengoleksi barang-barang arkeologi dan seni.
(Susi Susanti)