RUSIA - Rusia mengatakan negara Barat 'bermain api' dengan mengizinkan Ukraina menyerang jauh ke Rusia dengan rudal Barat. Moskow juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (27/8/2024) bahwa Perang Dunia III tidak akan terbatas di Eropa.
Ukraina diketahui menyerang wilayah Kursk di Rusia bagian barat pada tanggal 6 Agustus dan telah menguasai sebagian wilayah dalam serangan asing terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II. Presiden Vladimir Putin mengatakan akan ada respons tanggapan yang pantas dari Rusia terhadap serangan tersebut.
Sergey Lavrov, yang telah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Putin selama lebih dari 20 tahun, mengatakan bahwa Barat berusaha untuk meningkatkan perang Ukraina dan mencari masalah dengan mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok asing.
Sejak menginvasi Ukraina pada tahun 2022, Putin telah berulang kali memperingatkan tentang risiko perang yang jauh lebih luas yang melibatkan kekuatan nuklir terbesar di dunia, meskipun ia mengatakan Rusia tidak menginginkan konflik dengan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin AS.
"Kami kini menegaskan sekali lagi bahwa bermain api dan mereka seperti anak kecil yang bermain korek api adalah hal yang sangat berbahaya bagi paman dan bibi dewasa yang dipercayakan dengan senjata nuklir di satu atau beberapa negara Barat," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow.
"Orang Amerika dengan tegas mengaitkan percakapan tentang [sebuah] Perang Dunia Ketiga sebagai sesuatu yang jika itu terjadi akan memengaruhi Eropa secara eksklusif," lanjutnya.
Lavrov menambahkan bahwa Rusia sedang ‘mengklarifikasi’ doktrin nuklirnya.
Doktrin nuklir Rusia tahun 2020 menetapkan kapan presidennya akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. Yakni secara umum sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya atau senjata konvensional ketika keberadaan negara terancam.
(Susi Susanti)