Mantan Napi Teroris: Perempuan yang Single dan Latar Belakang Keluarga Buruk Mudah Terpengaruh Radikalisme

Putra Ramadhani Astyawan, Jurnalis
Sabtu 07 September 2024 14:17 WIB
Listyowati, mantan napi teroris perempuan
Share :

Ia pertama kali terpikat pada narasi ideologi kekerasan radikalisme melalui saluran media sosial, dari YouTube, Facebook, Telegram, hingga WhatsApp. Di grup WhatsApp dan Telegram tersebut, dia dicekoki berbagai materi propaganda, termasuk dengan mengeksploitasi dalil-dalil keagamaan untuk melegitimasi aksi kekerasan.

Selain berbagi pengalaman, Listyowati menyatakan dukungannya terhadap program BNPT dalam melindungi perempuan, anak, dan remaja dari pengaruh radikal. Menurutnya, edukasi terhadap bahaya radikalisme harus lebih disebarluaskan agar mereka yang tidak memiliki tujuan hidup jelas tidak mudah terjebak. 

"Kalau kalian menemukan hal-hal berbau radikalisme, lebih baik tanya dulu dengan keluarga atau ustaz, jangan langsung ikut," pesannya kepada perempuan, anak, dan remaja.

Program sosialisasi BNPT yang mengedukasi masyarakat tentang bahaya radikalisme dianggapnya sangat penting untuk menghindari perempuan dan anak dari jeratan ideologi radikal. Dengan peningkatan kesadaran, diharapkan tidak ada lagi perempuan yang menjadi korban bujuk rayu teroris dan anak-anak dapat tumbuh dengan aman dan bebas dari pengaruh buruk.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya