Kecelakaan itu menyebabkan sistem pembangkit oksigen kapal selam gagal; menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas sistem pembangkit oksigen di atas kapal selam China. Para awak telah mencoba untuk memperbaiki sistem, tetapi akhirnya meninggal karena asfiksia.
Media Taiwan melaporkan bahwa penyebab sebenarnya dari kecelakaan itu adalah masalah serius dengan torpedo di atas kapal selam yang sedang dalam misi melakukan uji senjata bawah air. Sebuah torpedo meledak di tabung peluncur, menewaskan semua awak di dalamnya.
Menurut laporan ORF, Administrasi Keselamatan Maritim Liaoning telah mengeluarkan peringatan berulang kali untuk wilayah tempat bencana terjadi dari 20 Agustus hingga 8 Oktober, "indikasi kemungkinan merujuk ke insiden di wilayah tersebut."
Menurut laporan ini, penyelidikan yang diluncurkan Komisi Militer Pusat China menyimpulkan bahwa ada masalah serius dalam desain pengendalian tembakan torpedo. Dugaan korupsi pengadaan barang di angkatan laut dan tingkat yang lebih tinggi lagi sedang diselidiki.
Menteri Pertahanan China saat itu, Li Shangfu, telah menghilang dari pandangan publik sejak Agustus 2023. Ia dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Pertahanan pada Oktober 2023 dan dikeluarkan dari Partai Komunis China (CCP) pada Juni 2024.
Pihak berwenang China belum memberikan penjelasan apa pun tentang nasib Li Shangfu.
"Li sedang diselidiki atas tanggung jawab dalam pengadaan persenjataan, termasuk untuk angkatan kapal selam," kata Shen Ming-Shih dari Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional di Taiwan, seperti dikutip di Radio Free Asia.
Berita yang bahkan tidak dapat disembunyikan oleh otoritas China adalah kecelakaan kapal selam diesel-listrik pada 2003 yang membawa 70 pelaut di dalamnya. Hal yang diketahui tentang penyebab insiden itu hanyalah masalah mekanis di dalam kapal selam.
ORF telah secara ringkas memberikan penilaiannya atas ‘penyakit’ yang dihadapi divisi kapal selam angkatan laut China. “PLAN tahu bahwa mereka memiliki banyak masalah; setidaknya di bidang peperangan bawah laut, di mana kesenjangan dengan Angkatan Laut AS cukup signifikan,” sebut ORF.
“Tipe 93 termasuk di antara kapal selam China yang paling canggih dan paling senyap,” lanjutnya.