Prabowo: Saya Menerima Mandat, Bertekad Tegakkan Keadilan

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 14 Oktober 2024 13:29 WIB
Prabowo Subianto (Foto : Istimewa)
Share :

JAKARTA - Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengaku salah satu tujuan utamanya menjadi Presiden Indonesia untuk menghilangkan kemiskinan di Indonesia lewat beberapa program dan janji kampanye yang telah disusun. Selain itu, Prabowo juga bertekad menegakkan keadilan.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Repnas (Relawan Pengusaha Muda Nasional) National Conference and Awarding secara virtual di Jakarta, Senin (14/10/2024).

"Saya telah menerima dari rakyat Indonesia dengan tujuan untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," ujar Prabowo lewat tayangan video.

Lewat video tersebut, Prabowo juga menjelaskan salah satu upaya untuk menghapuskan kemiskinan dari Indonesia dengan cara menegakan hukum yang adil, memberantas korupsi, hingga mengamankan kekayaan alam untuk dimanfaatkan untuk keuntungan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

"Saya sudah menerima mandat dan bertekad menegakan keadilan, menegakan hukum. Menghilangkan korupsi dari bumi Indonesia, untuk menjaga dan mengamankan kekayaan seluruh rakyat indonesia untuk bisa dinikmati indonesia dan tidak segelintir dari orang-orang indonesia," tuturnya.

Lebih spesifik, Prabowo menyebutkan upaya agar kekayaan alam Indonesia bisa mendatangkan keuntungan bagi masyarakat Indonesia adalah dengan melakukan hilirisasi. Alias tidak lagi menjual bahan mentah, tapi harus lewat proses produksi dari dalam negeri.

Menurutnya, lewat cara-cara demikian mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja, serta harga jual produk yang jauh lebih tinggi ketimbang hanya menjual barang mentah. Sehingga masyarakat yang paling tidak berada di sekitar lokasi tambang, punya peluang baru untuk mendapatkan pekerjaan lewat program hilirisasi ini.

"Bersama kita akan melaksanakan hilirisasi, yaitu kekayaan Indonesia harus diolah di Indonesia, kekayaan kita harus kita urus sebaik baiknya," ujarnya.

 

Pada kesempatan yang berbeda, berdasarkan catatan MNC Portal Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pendapatan Indonesia lewat kebijakan hilirisasi bisa tembus USD70 miliar atau setara Rp1.221 triliun pada tahun 2028.

"Tahun 2028 saya kira (ekspor nikel) bisa dekat USD75 miliar, karena kita sudah produksi kobalt, prekursor, katoda, sel baterai dan lain sebagainya," ujar Luhut dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI (5/6).

Luhut menjelaskan, lewat kebijakan hilirisasi telah sukses mendongkrak nilai ekspor Indonesia jika dibandingkan dengan 1 dekade sebelumnya. Misalnya pada tahun 2013 nilai ekspor nikel hanya berada di angka USD2,33 miliar, kemudian pada tahun 2023 lalu nilai ekspor nikel sudah tembus USD24,28 miliar.

"Kalau bapak lihat slide ini, dulu (nilai) ekspor (nikel) USD1,5 miliar atau USD2 miliar, tahun lalu kita sudah USD40 dolar, kalau tanpa hilirisasi ekonomi kita akan goyang," sambungnya.

Luhut menegaskan, kedepan program hilirisasi akan tetap menjadi fokus pengembangan pemerintah karena telah terbukti menciptakan nilai tambah. Caranya, dengan mengundang investasi untuk mengolah bahan baku di dalam negeri, baru diizinkan untuk melakukan ekspor.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya