Survei Pilkada Jabar, Pakar Ungkap Sederet Faktor Elektabilitas Dedi-Erwan Unggul

Arief Setyadi , Jurnalis
Selasa 15 Oktober 2024 18:02 WIB
Dedi Mulyadi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mencapai 75,7%. Unggul jauh dibandingkan kandidat lainnya. Hal tersebut tergambar dalam survei soal Pilkada Jawa Barat yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 3-12 Oktober lalu.

Sementara elektabilitas kandidat lainnya, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 13,8%, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina 4,2%. Kemudian, Jeje Wiradinata-Ronald Sunandar 2,7%. 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, ada sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Dedi-Erwan melambung tinggi. "Salah satunya faktor endorsement Prabowo yang luar biasa. Seperti di tahun 2018, Sudrajat-Syaikhu atau pasangan 'Asik' juga di-endorse Prabowo dengan tagline 2019 ganti presiden," ujarnya, dikutip Selasa (15/10/2024).

"Gerindra dan PKS all out dan Jabar selalu menangkan Prabowo. Sekarang giliran Demul di-endorse Prabowo," imbuhnya.

Bahkan, untuk tingkat kedikenalan Dedi Mulyadi mencapai 93,3% dengan kedisukaan 93,2%. Adapun Ahmad Syaikhu kedikenalannya hanya 13,1% dan kedisukaannya 75%. Di bawahnya, ada kandidat lainnya yakni Acep dan Jeje.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, selain endorsement Prabowo, ia juga melihat adanya kekuatan partai pendukung, ketokohan yang kuat hingga sosialisasi yang masif terhadap pasangan Dedi-Irwan. 

“Dari segi ketokohan saja jomplang sekali dengan tiga lawannya. Dilihat dari kedikenalakan dan kedisukaan, juga citra personalnya cukup jauh. Ini yang membuat Dedi Mulyadi dominan,” kata Djayadi. 

 

Djayadi juga melihat faktor yang membuat kandidat lainnya jauh di bawah Dedi-Erwan karena kalah start. Sehingga membuat mereka kesulitan untuk menyerap suara di Jawa Barat.

"Mereka very late start, sangat lambat start-nya. Sementara Dedi terus mempersiapkan diri dengan pendekatan-pendekatan human interest," ujarnya.

Kondisi tersebut membuat elektabilitas Dedi-Erwan sulit digoyang, sebagaimana diungkap pakar komunikasi politik Karim Suryadi. "Selama tidak ada muncul angsa hitam. politik hijrah, ekonomi atau apa, Dedi Mulyadi tetap akan dominan," ujar Karim.

Ia menilai, rasa Pilkada Jabar mirip Pilpres 2024 karena Golkar yang solid mendukung Prabowo turut mendukung Dedi yang sudah bukan menjadi kadernya. Berbeda dengan PKB dan PKS.

“Saya kira ini juga yang membuat pemilih PKB dan PKS di Jawa Barat belum solid, karena mereka bingung. Di pusat mendukung penuh Prabowo sedangkan di Jawa Barat berbeda,” kata Karim. 

Kerja keras Dedi Mulyadi juga turut andil, di mana dirinya menjaga populeritasnya meski sempat kalah pada Pilgub 2018 lalu. Menurutnya, hasil survei tersebut melambangkan hasil kerja kerasnya.

“Hasil survei ini melambangkan keringat yang sudah dikeluarkan. Bagaiman Dedi Mulyadi muncul di berbagai platfom media sosial, balihonya juga di mana-di mana,” ujarnya.
 

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya