Lapangan pekerjaan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh, angka warga miskin di Banten pada Maret 2024 mencapai 5,84 persen atau sebanyak 791 ribu. Menurutnya, ketimpangan ekonomi antara Banten Utara dengan Banten Selatan harus ditekan.
Pemprov dan pemerintah pusat menargetkan investasi besar dalam Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026. Investasi mencapai Rp60 triliun di Banten, sebagian besar berada di sektor perdagangan, industri, dan telekomunikasi, orientasi investasi masih perlu memanfaatkan potensi sumber daya lokal.
"Kita memiliki program Banten Ramah investasi, industri dan penyerapan tenaga kerja. Ada juga ada pelatihan dan pendidikan vokasional," tuturnya.
Andra menjelaskan, program ini dirancang untuk membekali individu dengan keterampilan praktis dan pengetahuan keterampilan teknis sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini. Program ini juga fokus pada pengembangan kompetensi profesional seperti kompetensi teknis, manajerial, komunikasi, dan etika kerja.
"Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM perdesaan dan perkotaan yang dituntut untuk terus berkembang di tiap wilayah di Provinsi Banten," bebernya.
Kemudian, program lainnya yakni Tunas Lokal, yakni tenaga kerja unggulan untuk akses dan sinergi. Akses terhadap tenaga kerja lokal adalah aspek penting dalam pengembangan ekonomi dan sosial suatu daerah.
Mengutamakan tenaga kerja lokal membawa berbagai manfaat baik bagi perusahaan program ini bertujuan mengutamakan tenaga kerja lokal dalam dunia industri.
"Upaya yang kami lakukan yaitu meningkatan integritas lembaga outsourcing, untuk memastikan kualitas layanan, kepercayaan dari perusahaan, dan keberlanjutan investasi. Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya," ucapnya.
(Arief Setyadi )