Sedangkan untuk perkawinan sebagaimana terekam dalam berita - berita Tionghoa, pihak keluarga perempuan menerima maskawin berupa sejumlah emas. Alat pembayaran adalah mata uang dari perak. Semua pihak berpendapat Prabu Jayabaya sangatlah bijak, kuat tirakatnya dalam mengemban tugas negara.
Di sisi lain untuk membantu memecahkan persoalan negara yang pelik, Jayabaya disertai oleh permaisuri bernama Ratu Pagedhongan. Selain itu ada beberapa menteri yang turut membantunya.
Di Padepokan Mamenang, Jayabaya sebelum memutuskan sesuatu, melakukan perenungan memohonnya petunjuk Tuhan. Perenungan bisa berlangsung beberapa hari, minggu, bahkan bisa juga sebulan. Hal itu dilakukan sampai mendapatkan jawaban atau petunjuk dari Dewata Agung, mengenai langkah yang harus dilakukan demi kebaikan negara.
(Awaludin)