Debat Pilkada Jatim, Risma-Gus Hans Paparkan Program Resik

Riyan Rizki Roshali, Jurnalis
Minggu 03 November 2024 23:53 WIB
Cagub Jawa Timur Tri Rismaharini (Foto: Tangkapan layar)
Share :

JATIM - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) memaparkan program Resik demi tercapainya masyarakat yang adil dan makmur.

Hal itu ia sampaikan saat debat kedua Pilgub Jawa Timur dengan tema ‘Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif’ Minggu (3/11/2024).

“Pada tema kali ini kami akan membahas program resik yaitu birokrasi pemerintahan yang mengelola dengan tata kelola yang good governance, akuntabel, transparan, dan partisipasi,” kata Risma saat memaparkan visi-misinya.

“Layanan ini kita berikan lebih dekat kepada masyarakat, karena wilayah Jawa Timur wilayah yang sangat luas dan banyak terdiri dari beberapa daerah yang sangat terpencil. Karena itu layanan ini harus bisa di dekatkan sampai di tingkat kelurahan, kecamatan dan daerah,” sambung dia.

“Itu bisa diakses langsung melalui desa, Kecamatan, dan pemerintah kabupaten dan daerah. Selanjutnya adalah bagaimana kita memberikan pertanggung jawaban soal accountability. Makanya, yang kita lakukan adalah menggunakan teknologi informasi maka kita bisa menjamin kapan akan selesai perijinan, berapa biayanya itu dapat dipantau oleh masyarakat,” tuturnya.

“Demikian pula bagaimana tentang pengelolaan keuangan yang harus transparan dan masyarakat harus terlibat penyusun anggaran tersebut, karena itu komunikasi yang aktif di masyarakat akan kita lakukan,” tuturnya.

 

Sementara itu, Gus Hans menuturkan pihaknya memiliki prinsip Yasir Walatuasir. “Semua itu akan terjadi ketika kita memiliki prinsip yasir walatuasir, permudah jangan disulit. Esensi demokrasi adalah pelayanan kepada publik dan tidak boleh ada untuk mempersulit untuk mencari kesempatan keuntungan pribadi bagi aparat-aparat yang melakukan,” kata dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya akan meningkatkan insentif untuk aparat yang berprestasi sehingga mereka bekerja dengan baik sesuai dengan kapasitasnya mereka masing-masing dan itu akan terjadi ketika mereka memiliki rasa share to others.

“Kalau misalnya permasalahan itu bisa diberikan kepada kabupaten silakan kita berikan kepada Kabupaten. Saya dan Bu Risma sudah berkomitmen jika Allah menjabahi maka Insya Allah kita tidak hanya di berkantor di Grahadi, kami akan berkantor di bakorwil untuk melayani masyarakat,” imbuhnya.

“Jangan sampai masyarakat kesulitan dengan keberadaan birokrasi. Birokrasi bukan sesuatu yang menyulitkan tapi justru harus mempermudahkan layanan kepada masyarakat. Dan itu semuanya akan terjadi kalau kita memiliki jiwa yang resik, resik, dan resik,” pungkas dia.
 

(Arief Setyadi )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya