Pemerintahan Jerman Ambruk Beberapa Jam Setelah Donald Trump Menangi Pilpres AS

Rahman Asmardika, Jurnalis
Kamis 07 November 2024 14:56 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz. (Foto: Instagram)
Share :

Scholz mengatakan dia memecat Lindner karena perilakunya yang menghalangi dalam sengketa anggaran, menuduh menteri tersebut mengutamakan partai daripada negara dan memblokir undang-undang dengan alasan yang tidak masuk akal.

Sementara itu Lindner mengatakan Scholz telah mencoba memaksanya untuk melanggar batas pengeluaran yang ditetapkan oleh konstitusi yang dikenal sebagai pengetatan utang. Lindner, seorang pengamat fiskal, menolak untuk mendukung keinginan Scholz tersebut.

Sumber pemerintah mengatakan Scholz ingin meningkatkan paket dukungan Ukraina sebesar 3 miliar euro menjadi 15 miliar euro dan membiayainya dengan menangguhkan pengetatan utang.

"Olaf Scholz menolak untuk mengakui bahwa negara kita membutuhkan model ekonomi baru," kata Lindner kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters. "Olaf Scholz telah menunjukkan bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk memberikan dorongan baru bagi negaranya."

Langkah ini diambil sehari setelah terpilihnya Donald Trump dari Partai Republik sebagai presiden AS, sementara Eropa berjuang untuk membentuk tanggapan yang bersatu terkait berbagai isu, mulai dari kemungkinan tarif baru AS hingga perang Rusia di Ukraina dan masa depan aliansi NATO.

Krisis pemerintahan terjadi di saat yang kritis bagi Jerman, dengan ekonomi yang lesu, infrastruktur yang menua, dan militer yang tidak siap.

Perombakan politik dapat memicu rasa frustrasi yang semakin besar terhadap partai-partai arus utama Jerman yang menguntungkan gerakan populis yang lebih muda, termasuk partai oposisi Alternatif untuk Jerman (AfD) yang anti-imigran.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya