Dody mengungkapkan, banjir rob sudah menjadi ancaman rutin bagi masyarakat pesisir utara Bekasi, khususnya di Muaragembong. Untuk membantu warga terdampak, BPBD telah mendistribusikan bantuan logistik.
Namun, ia menekankan perlunya langkah lebih konkret, seperti pembangunan tanggul penahan ombak di wilayah tersebut, agar air laut tidak terus melimpas ke permukiman saat pasang surut.
“Pembuatan tanggul harus segera dilakukan untuk melindungi permukiman dan tambak warga,” tambahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa banjir rob masih akan melanda wilayah pesisir utara, termasuk Kabupaten Bekasi, hingga 21 November 2024.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi pasang air laut yang lebih tinggi. Sementara Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama unsur intansi lainnya kini sedang melakukan penanganan di lokasi banjir rob.
(Awaludin)