Pada zaman Singasari Majapahit telah terjadi percampuran antara kepercayaan asli yang berupa pemujaan arwah leluhur dan kepercayaan asing berupa agama Siwa dan Buddha. Pembangunan candi itu pula dibangun dengan biaya kerajaan atas kemauan raja yang sedang memerintah untuk keagungan keluarga raja yang telah mangkat.
Sementara pembangunan candi - candi megah di era Mataram dibiayai gotong royong dan kerjasama antara pemeluk agama dan pendukung - pendukungnya. Raja memberikan biaya rakyat menunjang tenaga kerja, para seniman menyumbang bakat dalam penggarapannya dan para pendeta memberikan petunjuk - petunjuk perencanaannya.
(Awaludin)