Seluruh warga yang telah tinggal sejak puluhan tahun di komplek Ruko menuntut agar tak ada lagi pemungutan parkir. Dikatakan Ikhsan, warga siap membayar retribusi sebagai pengganti dari dihapusnya pungutan parkir di kawasan itu.
"Kita siap membayar retribusinya, tapi jangan lagi dipungut parkir di kawasan ini karena kami tinggal dan berusaha di sini," ucapnya.
Sedang terkait praktik prostitusi, warga mendesak agar penginapan yang memasilitasi jasa esek-esek itu segera disegel karena tak memiliki perizinan dari dinas terkait.
"Banyaklah perdagangan orang di sini (penginapan), mereka jualan perempuan. Ya kan kita lihat di sini, keluar-masuk, dia (PSK) menawarkan diri ada di mechat, ada di itu kan (aplikasi). Tiap hari warga melihat, 24 jam," paparnya.
Bentuk penginapan itu cukup luas dengan menyatukan beberapa bangunan Ruko di bagian belakang. Penginapannya terdiri atas beberapa lantai. Dari coraknya, penginapan tersebut memiliki perbedaan dengan Ruko lainnya.