Aksi ratusan warga berlangsung tertib, meskipun diwarnai sedikit ketegangan dengan pihak pengelola. Sejumlah personil kepolisian, Satpol PP hingga TNI diturunkan ke lokasi guna mengantisipasi gesekan.
Sementara, pihak pengelola kawasan Ruko membantah menyediakan jasa prostitusi di penginapan itu. Namun demikian, manajemen mengakui bahwa penginapan telah beroperasi sejak 2 tahun lalu dan perizinannya belum terbit karena masih dalam proses.
"Izin sedang berjalan, sedang kita urus, izin-izin semua sedang kita ajukan," kata pihak manajemen pengelola ruko, Harry ditemui terpisah.
(Awaludin)