Mengungkap Flores Back Arc Thrust, Penyebab Gempa dan Tsunami Mematikan Desember 1992

Binti Mufarida, Jurnalis
Minggu 01 Desember 2024 09:45 WIB
Flores Back Arc Thrust (Foto : Istimewa)
Share :

FLORES Back Arc Thrust atau sesar naik busur belakang Flores yang memanjang di dalam laut dari utara Pulau Flores hingga Laut Utara Lombok menjadi sorotan setelah gempa terbaru mengguncang Maumere, pada Sabtu 30 November 2024 pukul 08.58.20 WITA.

Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,1 itu menambah daftar panjang aktivitas tektonik di kawasan tersebut. Apalagi, Flores Back Arc Thrust tercatat telah menjadi penyebab gempa dan tsunami mematikan yang terjadi pada 12 Desember 1992.

“Epicenter gempa ini lokasinya dekat dengan gempa yang memicu tsunami mematikan tahun 1992,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Minggu (1/12/2024).

Dirinya mengatakan gempa besar berkekuatan M 7,8 yang terjadi di lepas pantai Flores, pada hari Sabtu, 12 Desember 1992, pukul 13:29 WITA memicu tsunami dengan ketinggian maksimum 26 meter yang menghancurkan permukiman di pesisir pantai Flores.

“Setidaknya 2.500 orang meninggal atau hilang di Laut Flores, termasuk 1.490 orang meninggal di Maumere dan 700 orang di Pulau Babi, lebih dari 500 orang terluka dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggal. Peristiwa ini merupakan salah satu gempa dan tsunami paling mematikan di Indonesia,” ungkapnya.

Lalu, mengapa Flores Back Arc Thrust bisa menjadi penyebab gempa dan tsunami mematikan? Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo menjelaskan istilah geologi disebut Flores Back Arc Thrust atau sesar naik busur belakang yang memanjang di dalam laut dari utara Pulau Flores hingga Laut Utara Lombok.

“Pusat gempa yang terjadi di daratan Lombok itu adalah proyeksi vertikal dari sebuah titik di kedalaman bumi atau hiposenter,” ujar dikutip dari laman resmi ITS.

Amien bahwa pergerakan bidang sesar atau patahan Flores ini dimulai sebelum menyebar menjadi pergerakan bidang sesar yang melepaskan energi berupa gelombang gempa. Menurut prediksi Amien, posisi patahan naik Flores itu tidak hanya berada di satu tempat, melainkan berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula. 

“Oleh karena itu, gempa susulannya terjadi berulang-ulang,” ujarnya.

 

Kepulauan Indonesia, sambungnya, dilewati oleh lempeng Samudera Hindia-Australia yang mendorong ke arah utara, mulai dari Jawa-Bali–Lombok. Kali ini, tambahnya, daerah Lombok itu spesial kondisi gempanya. Berdasarkan teori, gempa bumi pertama muncul berskala besar, dan selanjutnya diikuti banyak gempa bumi susulan yang skalanya lebih kecil dari yang pertama. Hal itu terjadi terus menerus hingga tidak didapatkan getaran sama sekali.

“Prinsip getarannya berurutan, yakni sangat besar, besar, kecil, sangat kecil, lalu tidak ada getaran sama sekali,” imbuhnya.

Kaena itu, dirinya mengingatkan agar masyarakat Lombok tidak perlu terlalu panik ketika menghadapi Gempa. Ada kiat-kiat khusus yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi berlangsung. Pertama, jika sedang di dalam rumah maka yang harus dilakukan adalah merunduk dan berlindung di bawah meja. Sembari menunggu gempa selesai, setelahnya bisa keluar ruangan.

Kedua, jika berada di luar ruangan, maka merunduk dan melindungi kepala, kemudian bergerak menuju ke tanah lapang. “Jika ada tsunami, maka harus berpindah ke dataran yang lebih tinggi seperti gedung tingkat atas,” paparnya.

Tak hanya berbekal soal persiapan diri, Amien juga menyarankan untuk memperbaiki atau membangun rumah sesuai dengan kriteria yang ada dalam peraturan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Ketika rumah telah lulus IMB, maka dampak kerusakan bangunan akibat gempa bumi bisa ditekan,” pungkas Amien.
 

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya