“Apa yang dlakukan Rapih saya kira keterlaluan. Dia di Mukernas adalah peserta biasa bukan pimpinan, sama dengan yang lainnya. Sehingga tidak bisa mencegah orang untuk menyampaikan intrupsi atau pendapat dalam forum,” kata Toni.
Toni menambahkan, intrupsi tersebut merupakan bentuk sikap kritis terhadap tata kelola organisasi, bukan persoalan personal. Atas kejadian itu pun, Afthoni menuntut Rapih minta maaf.
"Tidak lagi arogan, apalagi berupaya melakukan kekerasan," tandasnya.
(Angkasa Yudhistira)