Digitalisasi yang tidak merata di Indonesia terjadi karena penyedia layanan internet tidak masuk ke daerah-daerah terpencil. Hal tersebut membuat masyarakat di sana kesulitan untuk mendapatkan informasi terbaru dan kesulitan untuk meningkatkan kehidupannya.
"Mereka (provider) tidak beroperasi di daerah. Itu karena mereka berfungsi ganda, network provider dan service provider. Jadi itu yang terjadi di kita sekarang di tempat yang sama, multiple network dan multiple service provider," tutur Hary.
Untuk memastikan internet yang merata, Hary menyarankan penyedia provider harus berada di bawah Komdigi. Sehingga pemerataan digital akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
"Kelebihannya tidak ada double investment, kedua pemerintah bisa mengontrol tarifnya sesuai kemampuan masyarakat. Terus yang ketiga, pemerintah yang mengontrol data, jadi tidak ke mana-mana. Keempat, kalau ada pinjol, semua yang melanggar tinggal dimatiin aja, begitu juga dengan judol, karena kan yang pegang kontrol network owner," ucapnya.
(Arief Setyadi )