Menag Sebut Pembinaan Seni Baca Alquran Berjenjang, Peserta MTQ Internasional Kagum

Fahmi Firdaus , Jurnalis
Jum'at 31 Januari 2025 21:57 WIB
Menag Sebut Pembinaan Seni Baca Alquran Berjenjang, Peserta MTQ Internasional Kagum
Share :

JAKARTA - Seorang hafiz Qur’an asal Bangladesh, Hamimul Islam, terkesan dengan gelaran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-4 di Indonesia. Ia memuji sistem pembinaan seni baca Al-Qur’an yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat RT/RW hingga tingkat internasional.

MTQ Internasional ke-4 digelar Kementerian Agama bertajuk “Al-Qur’an, Environment, and Humanity for Global Harmony” diikuti oleh 60 delegasi dari 38 negara. Ajang ini bertujuan untuk meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an serta mempererat hubungan antara negara-negara Muslim di dunia.

“Saya sangat takjub ketika Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pembinaan seni baca Al-Qur’an di Indonesia dilakukan secara berjenjang,”ujarnya, Jumat (31/1/2025).

“Di negara kami, masih terbatas lembaga yang benar-benar serius melakukan pembinaan, setahu saya hanya Bangladesh Qari Society. Sementara di Indonesia, keterlibatan pemerintah sangat berpengaruh terhadap kemajuan seni baca Al-Qur’an,”sambungnya.

Dikatakan Hamimul, perhelatan MTQ di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, mulai dari sistem penilaian yang profesional, juri-juri kompeten dari berbagai negara, hingga dukungan luar biasa dari masyarakat yang antusias menyaksikan perlombaan.

“Saya juga mengenal ciri khas Indonesia dengan songkok hitam yang dikenakan para peserta. Saat hendak tampil di panggung, saya menoleh ke belakang dan melihat banyak warga Indonesia berjejer mengenakan songkok hitam,”ujarnya.

“Pengalaman ini sungguh luar biasa, terutama karena atmosfernya begitu islami dan penuh kehangatan persaudaraan,”lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Hamimul mengapresiasi gelaran MTQ yang berlangsung adil dan transparan. Menurutnya, Indonesia menunjukkan kecintaannya yang besar terhadap Al-Qur’an dengan penyambutan yang baik bagi para peserta.

Selain berkompetisi, Hamimul memanfaatkan kesempatan ini untuk berinteraksi dengan peserta dari berbagai negara. Ia mengaku banyak belajar mengenai metode tilawah dan tahfiz yang diterapkan oleh qari dari berbagai belahan dunia.

 

“Saya bertukar informasi dan belajar banyak dari negara-negara di Eropa, termasuk saudara-saudara kita di Asia Tenggara, tentang metode yang digunakan dalam menghafal Al-Qur’an. Ajang ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga berbagi ilmu dan pengalaman. Saya mendapat banyak wawasan baru tentang cara membaca dan menghafal Al-Qur’an,” ungkapnya.

Bagi Hamimul, pengalaman di Indonesia menjadi salah satu momen terbaik dalam perjalanan kariernya di dunia seni Al-Qur’an. Ia berharap bisa kembali ke Indonesia dalam ajang serupa di masa mendatang.

“Saya ingin kembali ke Indonesia, baik sebagai peserta maupun sekadar bersilaturahmi dengan para pecinta Al-Qur’an di sini. Indonesia benar-benar luar biasa dalam membumikan Al-Qur’an,” pungkasnya.

(Fahmi Firdaus )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya