Pesisir Pulau Jawa Terancam Tenggelam, Giant Sea Wall Jadi Alternatif untuk Pencegahan

Arie Dwi Satrio, Jurnalis
Rabu 12 Februari 2025 20:09 WIB
Giant Sea Wall (foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pesisir Pulau Jawa berpotensi tenggelam akibat adanya peningkatan abrasi dalam beberapa tahun belakangan ini. Merujuk data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2015, sedikitnya 400 kilometer garis pantai di Indonesia hilang dampak dari abrasi atau penyusutan pantai yang disebabkan gelombang laut.

Dari total pantai sepanjang 745 kilometer di Pulau Jawa, menghilang 44 persen. Termasuk yang terjadi di pesisir Tangerang, seluas 579 hektare (ha) lahan raib selama periode 1995-2015. Hal ini tentu membuat khawatir warga yang tinggal di wilayah pesisir pulau Jawa.

Pemerintah sedang mengupayakan pencegahan agar wilayah pesisir tidak tenggelam. Salah satunya dengan proyek pembangunan Giant Sea Wall (GSW). Pengamat ekonomi politik, Mohammad Zulfikar Dachlan mendukung dan meminta agar pemerintah segera meralisasikan pembangunan proyek tersebut.

"Saat ini kita dengar banjir rob tak hanya di pesisir Banten dan Jakarta. Pesisir Jawa Tengah mulai sering terdengar. Khususnya Semarang, atau Indramayu juga. Nah, sudah benar program Pak Prabowo yang mencanangkan proyek GSW itu," ujar Zulfikar kepada wartawan dikutip, Rabu (12/2/2025).

Zulfikar meyakini kepala daerah di kawasan pesisir sepakat dengan proyek Giant Sea Wall, termasuk Pemprov Jakarta. Apalagi, Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung punya visi yang sama dengan Presiden Prabowo. 

"Ingat, Jakarta menghadapi dua masalah besar. Penurunan ketinggian tanah dan banjir rob. Kalau dibiarkan, lama-lama Jakarta bisa tenggelam," ungkapnya. 

Terkait besarnya biaya pembangunan GSW, menurut Zulfikar, bisa dipecahkan dengan banyak cara. Bisa dengan mengundang investor atau mencari pinjaman berbunga rendah. Asalkan, kata dia, proses penganggaran dan pembangunannya transparan.

"Kalau pinjaman digunakan untuk kepentingan rakyat, saya kira enggak masalah. Yang penting proses pembangunannya transparan, dan minim kebocoran," ungkapnya.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya