JAKARTA - Laka lantas yang terjadi di gerbang Tol Ciawi beberapa waktu lalu meninggalkan duka mendalam sekaligus kekhawatiran. Berbagai pihak pun kini tengah berfokus pada solusi serta tindak lanjut untuk mengurangi angka laka lantas di gerbang tol.
Salah satu solusi tersebut disuarakan oleh Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR. Ia menyarankan pemerintah untuk mengganti sistem tap kartu yang mengharuskan kendaraan berhenti di gerbang tol.
Solusi ini diusulkan sekaligus untuk mengurangi antrian mobil di gerbang tol, sebagaimana telah berlaku di sejumlah negara lain.
"Nah, yang kedua mungkin dari sisi teknologi untuk mengurangi angka kecelakaan kita mungkin menyarankan kepada pemerintah untuk tidak atau meninggalkan pemakaian sistem tap yang dia harus berhenti. Harusnya itu kemudian dapat dipakai teknologi yang lebih maju bagaimana melakukan pendeteksi pembayaran tanpa mobil harus berhenti kan itu di beberapa negara sudah ada,” kata Dasco.
Dasco juga mengingatkan kembali untuk diadakannya pengecekan secara berkala terhadap angkutan di jalan raya, khususnya kendaraan muatan besar.
"Rem blong ini, baik dari kendaraan angkutan maupun angkutan umum maupun angkutan niaga dalam hal ini truk dan bus itu perlu kemudian dilakukan pengecekan secara berkala. Terutama dari pemilik maupun kemudian nanti dinas lalu lintas angkutan jalan raya harus melakukan pengecekan-pengecekan secara berkala," ujarnya.
Wakil Ketua DPR tersebut juga menyebutkan bahwa sudah ada undang-undang (UU) yang mengatur sanksi bagi pengendara yang melanggar peraturan.
“Ya terutama itu, makanya setiap pemberian KIR dan lain-lain itu tetap harus dijaga dan saya pikir kelalaian di UU Lalu Lintas itu kan juga sudah ditentukan sanksinya,” ucapnya.
(Agustina Wulandari )